Sabtu, 17 April 2010

Babad Sabdo Palon

RUNTUHNYA MAJAPAHIT

Tinjauan religius ( Sabdo Palon )

 

Peninggalan budaya pada Jaman Majapahit di Nusantara sekarang ini dapat dilihat situsnya di Mojokerto. Di sana ada Situs Majapahit tetapi karena bahan bakunya dari batu bata, maka tidak bisa bertahan lama, kini tampak telah aus dimakan waktu/keropos, runtuh.

Berbeda dengan peninggalan Candi-candi Majapahit yang lain di mana bahannya terbuat dari batu andesit, hingga kini masih utuh. Yang menarik untuk diperhatikan dan dipelajari adalah bagaimana Agama Buddha yang demikian besar di Jaman Majapahit akhirnya mengalami kemunduran hingga lenyap tidak dikenal sama sekali, yang tersisa tinggal berupa kepingan-kepingan sejarah.

Hal yang patut dicatat bahwa suatu agama akan berkembang menjadi besar bila didukung oleh beberapa syarat, sekurang-kurangnya ada lima, yaitu: Tingkat kerelaan umat; jika dari kemakmuran dan kerelaan cukup, pengadaan sarana dan prasarana demi kegiatan pengembangan keagamaan semua dengan mudah terwujud. Tingkat keimanan umat cukup mantap; artinya tidak mudah terpengaruh atau pindah agama.

Agama Buddha pada Jaman Majapahit menjadi besar karena lima hal tersebut di atas terpenuhi. Waktu itu Raja, pejabat tinggi negara, dan rakyatnya menganut cara berpikir Buddhis, beragama Buddha. Akan tetapi ketika yang terjadi sebaliknya, petinggi-petinggi negara beralih agama, para profesional (ulama) agama menyimpang dari haluannya, tingkat kesejahteraan rakyat tidak mendukung, keimanan goyah, maka lambat laun agama akan ditinggalkan. Begitu pula Agama Buddha pada jaman pasca Majapahit menjadi merosot tajam, lenyap hilang.

                                                   Cerita Babad Sabdo palon

Pada masa Raja ke-5 pada Jaman Majapahit yaitu Raja Brawijaya V mempunyai anak laki-laki hasil pernikahannya dengan Putri Campa (China), di mana sejak kecil anak tersebut yang diberi nama Raden Babah Patah dididik oleh Raja Ariyodamar di Palembang, Sumatera, yang telah beragama lain. Jadi Raden Patah diajar agama lain bukan Agama Buddha yang telah dianut di negeri itu, sampai Raden Patah menjadi besar dan kembali ke negeri Tanah Jawa di Kerajaan Majapahit. Oleh Brawijaya diterima dan diberikan wilayah kekuasaan untuk dibuka menjadi kerajaan baru. Tempat tersebut oleh Raden Patah dibangun bersama dengan guru-guru spiritualnya yakni para wali, jadilah

Kerajaan Demak Bintoro, di Jawa Tengah. Demi kepentingan tertentu guru-guru spiritualnya mendesak Raden Patah sebagai Raja Demak Bintoro, untuk segera mereformasi Majapahit berganti agama baru. Meskipun berkali-kali Raden Patah menunda-nunda permintaan gurunya, akan tetapi karena didesak dan didesak terus, akhirnya Raden Patah menurut juga. Oleh karena Brawijaya tidak mendidik Raden Patah untuk mempelajari Agama Buddha, akibatnya Raden Patah tidak menganut Agama Buddha, malah bermaksud mengganti agama yang dianut Brawijaya, orangtuanya.

Sampai suatu ketika Majapahit didatangi utusan tentara dari Demak, untuk tujuan mereformasi Majapahit. Prabu Brawijaya sebagai orangtua tentu berpikir panjang, apakah dia harus berperang berhadapan dengan anak, sedangkan sebagai orangtua rela kurang makan minum, kurang tidur, asal anak bahagia orangtua sudah cukup puas. Maka meskipun negeri kerajaan dalam keadaan didesak bahaya, daripada perang dengan anak, Prabu Brawijaya memilih pergi meninggalkan kerajaan; lewat pintu belakang beliau meninggalkan Kerajaan Majapahit menuju Blambangan.

Jadi Kerajaan Majapahit ketika itu bukan diambil alih dengan peperangan atau perundingan, tetapi tepatnya ditinggal pergi oleh rajanya. Raja Demak berhasil mengambil alih istana Kerajaan Majapahit, tetapi misinya dianggap belum sukses karena Prabu Brawijaya belum pindah agama baru. Akhirnya diputuskan untuk mengirim Raden Sahid Sunan Kalijaga menyusul Prabu Brawijaya ke Blambangan, di ujung timur Pulau Jawa. Tujuannya membujuk dan merayu, serta memohon agar Prabu Brawijaya kembali ke Majapahit dan berganti agama. Pembicaraan ini berlangsung berhari-hari sampai akhirnya Prabu Brawijaya menyanggupi untuk kembali ke Majapahit. Tetapi beliau mengatakan bahwa: "Saya mau kembali ke Majapahit bukan untuk kekuasaan sebagai Raja Majapahit, tetapi demi anak." Sudah jelas dikudeta, tetapi Prabu Brawijaya tetap tidak pupus rasa sayang pada anaknya.

Walaupun demikian misi para wali guru spiritual Raden Patah belum tercapai, maka berhari-hari terus diadakan dialog. Karena alotnya sampai suatu ketika dialog diambil alih oleh kedua penasehat spiritual Prabu Brawijaya yaitu Sabdopalon dan Noyoginggong (nama yang sudah diistilahkan, yang dimaksud adalah bhikkhu). Akhirnya Sabdopalon, Noyoginggong, dan Sunan Kalijaga berdebat seru mengadu ilmu dan kesaktian.

Di mana untuk membuktikan misi baru ini hebat, Raden Said mengambil air untuk mencuci muka, begitu tersentuh tangan, air tersebut berubah menjadi berbau wangi. Untuk menandai kejadian ajaib ini, maka di tempat itu diberi nama Banyuwangi. Akhirnya disepakati rombongan meninggalkan Blambangan menuju Majapahit.

Dalam perjalanan ke Majapahit rombongan berhenti di suatu tempat peristirahatan (villa). Di tempat itu diteruskan lagi diskusi yang belum usai. Sabdopalon dan Noyoginggong menerima keajaiban air wangi tidak tinggal diam, tetapi ingin menguji air wangi tersebut sampai kapan bertahan. Air wangi yang dibawa dalam bumbung (tabung) dari Blambangan, oleh Sabdopalon dan Noyoginggong dibuka tutupnya, ternyata air yang semula berbau wangi itu sekarang berubah menjadi berbau basin (busuk) dan banger.

Prabu Brawijaya berkata: "Saya sudah tua, semuanya demi anak. Permintaan saya, meskipun Majapahit sudah berganti pemerintahan tetapi jangan sampai dinodai tetesan darah. Saya sanggup berganti agama tetapi saya mempunyai permintaan, kalau saya meninggal jangan ditulis di sini makam Brawijaya, cukup diberi tanda 'di sini peristirahatan si putra bulan [trowulan]." Begitu Prabu Brawijaya memberi disposisi, kedua penasehat spiritualnya berkata: "Brawijaya, saya tidak akan mengikuti perjalananmu lagi, saya akan tidur saja, dan saya tidak akan bangun sebelum Agama Buddha kembali.

Dan ingatlah keharuman air wangi nanti akan bertahan selama 500 tahun dan 4 jaman." Usai berkata demikian Sabdopalon dan Noyoginggong "moksa" (menghilang). Mendengar kata-kata itu Brawijaya menangis tetapi semuanya sudah terlambat. Untuk memberi saksi harumnya air wangi menjadi berbau basin dan banger, tempat itu diberi nama Jember. Dihitung-hitung perjalanan dari Banyuwangi sampai Jember selama 4 hari dan 5 malam. Artinya keharuman itu nanti bertahan selama 500 tahun dan 4 jaman.

Sikilas Babat Dalem Majapahit

Babad Dalem Majapahit 

Diceritakan Ida Pandita Hindu yang bergelar Usman Aji dan Ajisaka diutus oleh Ratu Hindu yang bernama Raja Istandar memelihara Pulau Jawa, karena pulau Jawa adalah sangat suci.  Keberangkatan keduanya ini membawa pengikut sebanyak 5.020 orang laki-perempuan. Yang memerintah di Majapahit pada saat ini Prabu Bhrawijaya. Tetapi Majapahit dikacaukan oleh Islam sehingga banyak putri beliau lari beragama Islam. Adapun putri Bhrawijaya dari Jawa berputra I Bondan Kejawan. Putrinya dari Danuja berputra Arya Damar, putrinya dari Papua berputra I Lembu Peteng dan juga ada putrinya dari Cina yang wajahnya sangat ayu dan menurunkan Arya Damar. Ki Arya Damar memerintah di Palembang dan bergelar Prabu Palembang.

Setelah Majapahit ditinggalkan oleh Arya Damar, ada juga putra beliau yang bernama Arya Sampang yang setelah dewasa diutus untuk ikut kepada kakaknya Arya Damar. Arya Sampang diangkat menjadi patih yang bernama patih Samplangan. Diceritakan julukan para arya dari dulu seperti Arya Bleteng, Arya Sentong, Arya Benculuk, Arya Waringin, Arya Belog. Sang Arya Samplangan dulunya memilih Arya Jelantik, Arya Pangrurah Dawuh, Arya Palasan, Arya Dalancang, Arya Sidemen, dan Arya Batan Jeruk,

Diceritakan kemudian Putri Cina setelah 12 tahun hamil dan lahirlah Raden Patah.

Patih Gajah Mada dan Patih Supandria yang mempunyai tugas yang berbeda seperti Patih Gajah Mada menjadi penguasa atau panglima dan Patih Supandria menjadi Empu, Patih Gajah Mada lah yang menurunkan Pasek sebanyak delapan buah sedangkan Patih Supandria mendirikan Warga Pande sebanyak lima buah. Putra dari Patih Gajah Mada bernama I Pasek Pangasih, I Pasek Bandesa I Pasek Tangkas, I Pasek Ngukuhin, I Pasek Pagatepan. Anak Ki Patih Supandria adalah Pande-mas, Pande-gong, Pande-wijil, Pande-wesi yang kesemuanya menjadi pemuka di kerajaan Majapahit.

Juga putri Cina ketika hamil delapan tahun melahirkan Raden Kusen, Raden Patah dan Raden Kusen disuruh menghamba ke Majapahit. Tetapi Raden Patah membelok ke Gresik dan Raden Kusen menuju Majapahit. Raden Patah sesampai di Gresik menghadap kepada-Raden Guru Sahimulana. Raden Patah dipungut dan diajar Agama Islam. Setelah Raden Patah mahir dengan ajaran-ajaran Islam, disuruh datang ke Majapahit untuk menggantikan Prabu Majapahit, Raden Patah mengambil istri yang bernama Dewi Supitah disahkan oleh para pendeta sekalian. Setelah itu atas petunjuk dari Raden Mulana mendirikan Kerajaan Demak.

Atas perintah dari Raja Majapahit - Raden Kusen menjadi Senapati melakukan penyerangan ke Demak, terjadilah perdebatan dan peperangan antara keduanya. Dalam peperangan ini wafat lah prabu Demak (Raden Patah). Setelah itu Raden Kusen kembali ke Majapahit menghadap kepada prabu, tetapi para bahudanda Demak seperti Adipati Pengi, Adipati Giri, Adipati Tegal mengadakan penyerangan ke Majapahit, sehingga Majapahit terdesak, Putra Majapahit yang bernama Raden Lembu Peteng dilarikan serta disembunyikan di Maospahit. Sang Prabu Oka terus lari mengungsi siang malam karena dikejar oleh pasukan Demak untuk diislamkan, tetapi beliau dibantu oleh seekor kijang menjangan untuk melarikannya dan diturunkan di Selat Banyu Arum.

Perjalanan beliau dilanjutkan ke Bali dan sampai di Pulaki diiringi oleh para pendeta dan rakyat sekalian, Besoknya perjalanannya dilanjutkan sampai ke Batur dan diutusnya Arya Sampang mendirikan puri di Mengwi. Ida Sang Prabu diceriterakan sampai di Puri Gelgel dan mendirikan puri yang bernama Puri Smarabawa. Di sini lah Agama Tirta dipertahankan serta dilaksanakan sebagai mana mestinya. Kemudian Sang Prabu Dalem menempatkan para Arya seperti Dalem Ketut di Sanur, Arya. Jlantik di Karangasem, Arya Kepakisan ditempatkan di Tegal Ambengan Buleleng, Arya Sidemen di Pangalasan.

            Diceritakan I Gede Bendesa Manik Mas di Jimbaran yang berasal dari Banjar Gading Wani Tegeh ada putranya yang bertempat di Pujungan bernama I Gede Tebya. Putranya di Beratan bernama I Gede Jagra. Diceritakan Ida Padanda Dwijendra pergi ke Gelgel diiringkan oleh Ki Bandesa Manik Mas. Ida Padanda sampai di Sumedang, beliau memprelina rakyat sebanyak 800 orang karena putrinya Dewi Swabawa disembunyikan orang rakyat tersebut. Desa itu kini diberi nama Pulaki.

Para pangeran dari Purusa seperti I Gede Pasek Gelgel, I Gede Bandesa Manik Mas, I Gede Dangka, I Gede Gaduh, I Gede Ngukuhin, I Gede Tankenyudurian, I Gede Kabayan, I Gede Pamregan, dan I Gede Abyan Tubuh. Para pangeran dari pradana adalah I Gede Bala Pulasari, I Gede Bandem, I Gede Salahin, I Gede Komoning dan I Gede Lurah. Diceritakan keturunan dari Pangeran I Pasek Gelgel yaitu sebanyak delapan orang yang bernama Pangeran Gelgel, Pangeran Abyan Tubuh, Pangeran Selat, Pangeran Sebetan, Pangeran Dangan, Pangeran Batur dan I Pangeran Anyaran.

Keturunan Pasek Bali yaitu Pasek Kedisan, Pasek Sukawana, Pasek Taro, dan Pasek Celagi, Keturunan I Bandesa Gelgel adalah I Bandesa Gelgel dan I Pangeran Manik Mas. Pangeran Manik Mas menurunkan I Gede Manik Mas dan I Gede Pasar. Badung, I Gusti Nengah Sebetan Karangasem menjalankan daya upaya untuk menghancurkan Dalem Bali, dengan cara Ida Dalem diutus datang ke Besakih. Tetapi sampai di Karangasem, Sri Aji Dalem dikurung serta dipenjara/ ditawan. Dengan demikian para putra Dalem lari terlunta-lunta meninggalkan puri Gelgel. Diceritakan keturunan I Pasek Kabayan ada yang ke Batur, ada ke Tabanan, ada ke Baturiti, ke Pajaten, ke Beda, ke Kerambitan, ke Antasari, ke Sanda, ke Wongaya, ke Gobleg, dan ada juga yang ke Pangastulan. Serta keturunannya I Gede Kabayan ada yang ke Sukasada, ke Liligundi, ke Tamblang.

Diceritakan keluarga dari I Gede Abyan Tubuh mengungsi ke Pandak, Badung, Sibang, Beranjingan, Sanda, di Buleleng, di Banjar. Keturunan dari I Gede Gelgel, di Gianyar, di Blahbatuh, Mengwi, Badung, Tabanan dan di Buleleng.

Diceritakan I Gede Bandesa Selat menyebar keturunannya, ada di Apuan, Duda, Ptiga, Tianyar, Taman Bali, Panarungan, Marga, Blantih, Pacung, Senganan, Biawung, Penebel, Sembung, Pujungan, Jembrana, dan di Buleleng. Keturunan I Gede Samping adalah di Badung, Mengwi, Marga Blayu, Deda, Tabanan, Kerambitan, Klating, Jembrana. I Gede Bandesa Mas pergi dari Gelgel menyebar, yang tertua bernama I Gede Domia, tinggal di Mas.

I Gede Pasar Badung pindah dari Gelgel ada di Gianyar, ke Blahbatuh, Negari, Badung, Pandak, Tabanan, Pangkung Tibah, Penebel, Jegu, Tegal Linggah, dan ke Timpag. Anak dari I Gede Bandesa Mas, yang tertua I Bandesa Kayu Mas tinggal di Lor Bukit di desa Banjar serta turun temurun. Juga banyak yang tinggal di Buleleng, di Jembrana.

Nama/ Judul Babad :  Babad Dalem Majapahit. 

  1. Nomor/ kode   :           Va.5961, Gedong Kirtya, Singaraja.
  2. Koleksi              :           Ajin Dayu Putu Remrem.
  3. Alamat              :           Geria Bantas, Penarukan, Kerambitan, Tabanan.
  4. Bahasa               :           Jawa Kuna Tengahan.
  5. Huruf :  Bali
  6. Jml halaman     :           56 lembar/halaman.
  7. Ditulis oleh        :           Da Ba Sa ring Geria Bantas Manuaba Panarukan. Puput sinurat ring rahina Sa., Ka., Wayang, Tang., Ping.5. Sasih 8, rah 6, Teng, ping,9, Isaka jagat 1896, tahun Masehi 1976. Kasurat antuk titiang Da Ba Sa, ring Geria Bantas Manuaba, Panarukan.
  8. Sumber              :  Ida I Dewa Gde Catra Jalan Untung Surapati Gg. Flamboyan No. 2 Amlapura, Karangasem BALI

Rabu, 14 April 2010

Kehidupan Sosial Budaya Prasejarah

KEHIDUPAN MANUSIA PRASEJARAH DAN PETA KONSEP

a. Masa Berburu dan Meramu
Pada masa berburu dan meramu, keadaan alam masih belum stabil. Manusia hidup secara berkelompok dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Mereka selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari daerah baru yang dapat memberikan makanan yang cukup. Makanannya diperoleh dengan cara berburu.

Daerah perburuan mereka tidak terlalu jauh dari sungai, danau, atau sumber-sumber air yang lain karena binatang buruan selalu berkumpul di dekat sumber air. Hewan yang diburu antara lain kera, badak, rusa, banteng, dan kerbau liar. Makanan yang mereka kumpulkan adalah umbiumbian, daun-daunan, dan buah-buahan. Hewan dan tumbuhan yang dikumpulkan diolah dengan cara sederhana. Mereka belum mengenal cara memasak makanan karena mereka belum mengenal alat memasak seperti periuk belanga. Masyarakat prasejarah pada awalnya adalah bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan atau dikenal dengan ”Food Gethering” yang kemudian pola berpikir berkembang mereka kemudian mulai mencari perlindungan dari panas , hujan dan hewan buas dan mereka hidup digua-gua untuk sementara ( Abris Sous Rosche ) dengan alat-alat yang sederhana baik dalam bentuk ”alat chopper  dan  alat flakes ".
Dalam perkembangan  kehidupan berkembang menjadi  berhuma atau ”semi sedenter” dengan memakai rumah-rumah panggung yang tentu saja tidak jauh dari sungai, ataupun rawa-rawa dan tempat subur lain. Hal ini dibuktikan dengan banyak ” Kjokkenmoddinger ( tumpukan sisa-sisa  makanan dan kulit kerang yang membantu )
Peralatan yang digunakan oleh manusia untuk berburu pada waktu itu dibuat dari batu, kayu, maupun tulang-tulang hewan dalam bentuk yang sederhana. Alat-alat yang digunakan manusia purba pada saat itu adalah sebagai berikut.
(1) Kapak perimbas, digunakan untuk menguliti binatang hasil berburu, merimbas kayu, dan memecah tulang.
(2) Alat serpih, digunakan sebagai gurdi, penusuk, dan sebagai pisau.
(3) Kapak genggam awal, digunakan untuk menggali ubi dan memotong binatang hasil berburu.
b. Masa Bercocok tanam
Pada masa ini, manusia purba sudah menguasai pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan usaha pertanian. Mereka juga sudah memiliki kemampuan mengadakan persediaan makanan. Kemampuan ini diikuti juga dengan kemahiran membuat wadah untuk menyimpan persediaan makanan tersebut. Sistem kehidupan manusia pada masa bercocok tanam sudah mulai tinggal menetap di suatu perkampungan. Kebutuhan mereka juga makin luas, misalnya kebutuhan akan makanan dan pakaian. Untuk memenuhi kebutuhan makanan, mereka bercocok tanam dengan cara berhuma, yaitu dengan menebangi hutan dan menanaminya (bercocok tanam sederhana). Oleh sebab itu, masa ini dikenal juga sebagai masa food producing karena manusia pada masa itu sudah mampu memproduksi makanannya. Masa bercocok tanam ditandai dengan berkembangnya kemahiran mengasah alat-alat batu dan pembuatan gerabah (benda pecah-belah dari tanah liat yang dibakar). Alat yang diasah antara lain kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, gerabah, dan perhiasan dari batu dan kerang. Kapak lonjong, beliung persegi, mata panah, dan gerabah. Sehingga secara garis besar masa ini ditandai dengan :
1.  Sistem bercocok tanam/pertanian
• Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
• Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
• Sistem huma untuk menanam padi
• Belum dikenal sistem pemupuka
2.  Pelayaran dan ilmu astronomi
Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah (kompas) maupun dalam penentuan musim dengan berpatokan pada letak dan bentuk bintang
3.  Bahasa
Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa   Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia. Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa.
4.  Ilmu Kemasyarakatan dan Politik
Kehidupan yang menetap dan menumbuhkan suatu bentuk keluarga kecil melahirkan suatu ikatan kekerabatan dan saling membutuhkan ” Pasar barter ”, dari sinilah lahir masyarakat kelompok-kelompok yang pada awalnya menjadi cikal bakal lahirnya suatu Desa  dan pasar . Desa perlu adanya suatu pemimpin atau yang dikenal ” kepala suku atau Primus Inter Pares ” sebagai tokoh yang dipilih karena mempunyai kelebihan dibanding yang lain.
5.Kepercayaan
Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
@ Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai  kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris, pohon, sungai, sendang atau tempat keramat
@ Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam  dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
@ Totemisme, yaitu kepercayaan terhadap kegaiban terhadap binatang- binatang tertentu yang dianggap membawa pengaruh baik dan buruk terhadap kehidupan
Pada masa bercocok tanam, manusia purba juga sudah mengenal atau menemukan api dan sudah mengembangkan alat transportasi air. Alat transportasi yang pertama digunakan adalah rakit. Pada masa ini, kesenian pun mulai dikenal. Mereka mulai membuat kalung dari kulit kerang dan gelang dari batu-batu yang indah. Lukisan berwarna pun ditemukan di dalam gua-gua. 
Perkembangan dari zaman Neolithikum ini dalam hal kepercayaan banyak diwujudkan dalam bentuk budaya Megalith, Kebudayaan batu-batu besar di seluruh dunia, termasuk di  Indonesia, ditandai   oleh: pendirian menhir, dolmen, pundan bertangga, peti mati batu (sarcophagus). Lokasi di Indonesia: Nias, Samosir, Sumba, Flores . Ada Dua kelompok zaman batu :  
(1) tertua di zaman neolitikum: menhir, dolmen, pundan bertangga
(2) masa berikut di zaman logam (zaman perunggu: sarcophagus, alat-alat dari besi & perunggu).
Adapun ciri-ciri kehidupan ditandai oleh adanya:
1.  Konsep tentang kehidupan sesudah mati dan  pemujaan roh
2. Benda-benda atau peralatan sebagai bekal  kubur bersama jenazah dalam kubur batu (sarcophagus)
3. Konsep tentang kekuatan sakti ( terletak di kepala), menyebabkan adanya adat di masyarakat tertentu berbeda-beda.
4. Adanya Upacara kematian yang kompleks dan pengayauan hubungan antara yang manusia di dunia dan leluhurnya yang sudah mati di dunia roh (saat upacara, roh diangkat ke posisi tinggi di akhirat, sehingga dapat turun bersama keturunannya untuk menolong dan memberi berkah kepada mereka).
5. Jauh sebelum lahirnya agama-agama besar di dunia (Hindu, Buddha, Kristen, Islam), masyarakat mengembangkan pengetahuan budaya mereka tentang tokoh-tokoh yang dipuja, kepada siapa mereka tunduk dan mohon pertolongan.
6. Kepercayaan tentang roh, dunia roh, kehidupan sesudah mati, kekuatan dan tokoh - tokoh supernatural  serta penghormatan dan ketundukan kepada mereka diwujudkan dalam bentuk pendirian obyek-obyek pemujaan, seperti menhir, punden bertangga, sarcophagus, dolmen dll. Peninggalan dapat ditelusuri sejak dari zaman batu.
c. Masa Perundagian
Pada masa perundagian, manusia mulai mengenal teknologi pertukangan. Mereka telah mampu mengolah logam, terutama perunggu dan besi. Kemampuan mengolah logam hanya dapat dikerjakan oleh orang yang ahli (undagi). Oleh sebab itu, masa ini dikenal dengan masa perundagian. Masa perundagian merupakan masa perkemba ngan pesat dari berbagai kemahiran membuat alat. Pada masa ini, telah dikenal sistem perdagangan. Sistem ini berkembang pada awalnya untuk mendapatkan timah putih, bahan utama pembuatan alat-alat perunggu. Alat-alat dari perunggu yang dihasilkan pada masa ini ialah nekara, kapak, bejana, dan arca-arca. Alat-alat dari besi yang di hasilkan antara lain mata kapak, mata sabit, mata pisau, mata tembi lang, mata pedang, cangkul, tongkat. Kemahiran membuat gerabah dan manik-manik pun makin baik. Manik-manik sudah dibuat dari kaca.

anambintar@gmail.com

Jumat, 09 April 2010

BPUPKI-PROKLAMASI DAN TUGAS

PETA KONSEP 
BPUPKI - PPKI SAMPAI DETIK-DETIK PROKLAMASI

JEPANG DI INDONESIA

PETA KONSEP 
A. PERANG ASIA TIMUR RAYA

B. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN JEPANG


C KEBIJKAN DALAM MILITER



D. KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

E. KEBIJAKAN SOSIAL BUDAYA

Selamat  belajar  ( anambintar@gmail.com  continue ... )





Selasa, 06 April 2010

Pemerintahan VOC-Hindia Belanda

A. PEMERINTAHAN  VOC

       Atas usul Johan Van Oldenbarneveld dibentuklah sebuah perusahaan yang disebut Vereemigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602 dan kemudian 1610  VOC diakui Pemerintah Nederlad sebagai pemerintahan di Ambon dan diangkatlah Gubernur Jendralnya  Pieter Both sampai 1619. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern).  Sebagai Pemerintah VOC diberi oktroi (hak-hak istimewa) sebagai berikut :

1.    Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia
2.    Monopoli perdagangan
3.    Mencetak dang mengedarkan uang sendiri
4.    Mengadakan perjanjian
5.    Menaklukkan perang dengan negara lain
6.    Menjalankan kekuasaan kehakiman
7.    Pemungutan pajak
8.    Memiliki angkatan perang sendiri
9.    Mengadakan pemerintahan sendiri.

         Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia  diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal VOC antara lain: Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619 di Ambon. Kemudian digantikan oleh Jan Pieterzoon Coen 1619 ) , merupakan Gubernur Jenderal kedua yang memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda. Adapun cara-cara yang ditempuh pemerintah VOC dalam menjalankan roda pemerintahan  antara lain :      

1. Melakukan pelayaran hongi  

2. Melakukan Ekstirpasi yaitu penebangan tanaman, milik rakyat  

3. Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut Verplichte Leverantien. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten 

         Pada pertengahan abad ke 18 VOC mengalamii kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan. 31 Desember 1799 , hal ini disebabkan hal – hal sebagai berikut :

1.  Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi

2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa.

3.  Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuh kan pegawai yang banyak

4. Pembayaran Devident ( keuntungan ) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan

5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis. Perubahan  politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795 yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.

B. PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA

       Dengan dibubarkannya VOC maka 1 januari 1800 M Pemerintah Nederland  mengangkat Gubernur Jenderal untuk memerintah daerah kononial Hindia Belanda bernama Herman Willem Daendels ( 1800-1808 ).  Dengan tugas utama :

1. Mengisi kekosongan Kas Negara

2. Menjaga Pulau Jawa dari serangan atau ancaman Inggris

Maka Oleh Gubernur William Daendles diambil kebijakan-kebijakan antara lain :

1. Bidang Pertahanan

- Menambah jumlah prajurit menjadi 18.000 yang sebagian besar dari   suku-suku bangsa di Indonesia (pribumi)

-  Membangun benteng di beberapa kota dan pusat pertahananya di Kalijati Bandung

- Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan kurang lebih 1.000 kilometer yang diselesaikan dalam waktu 1 tahun dengan kerja paksa / rodi di setiap 7 kilometer dibangun pos jaga.

- Membangun armada laut dan pelabuhan dengan pusat di Surabaya

2 Bidang Keuangan

-  Mengeluarkan mata uang kertas

- Menjual tanah produktif milik rakyat kepada swasta sehingga muncul tanah swasta (partikelir) yang banyak dimiliki orang Cina, Arab, Belanda.

- Meningkatkan pemasukan uang dengan cara-cara sebelumnya (VOC) yaitu memborongkan pungutan pajak. Contingenten, Penanaman Kopi.

3. Bidang Pemerintahan :

-  Membentuk sekretariat negara untuk membereskan administrasi negara

- Kedudukan Bupati sebagai penguasa tradisional diatur  menjadi pegawai pemerintahan dan digaji.

- Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Welterreden (sekarang gedung Mahkamah Agung di Jakarta)

- Pulau Jawa dibagi menjadi 9 perfec/wilayah.

- Membangun kantor-kantor pengadilan

                Adapun positif adalah bahwa H.W daendles adalah gubernur Jendral yang mengadakan perubahan pemerintahan dan hukum di Hindia Belanda ( tanah jajahan ) dengan cara Modern. Sedangkan Sisi negatif pemerintahan Daendels adalah membiarkan terus praktek perbudakan serta hubungan dengan raja-raja di Jawa yang buruk, sehingga menimbulkan perlawanan. Pada tahun 1811 Daendels ditarik ke Eropa digantikan oleh Gubernur Jendral Jansen yang semula bertugas di Tanjung Harapan (Afrika Selatan)

C. INGGRIS DI INDONESIA

Pada tahun 1811 dengan memanfaatkan kelemahan Gubernur Jendral Jansen , maka direbutkan Hindia Belanda ( Indonesia ) oleh Inggris , dibawah  pimpinan Inggris di India yaitu Lord Minto memerintahkan Thomas Stamford Raffles yang berkedudukan di Penang (Malaya) untuk menguasai Pulau Jawa. Dengan mengerahkan 60 kapal, Inggris berhasil menduduki Batavia pada tanggal 26 Agustus 1811 dan pada tanggal 18 September 1811 Belanda menyerah melalui rekapitulasi Tuntang, Isinya :

1. Pulau Jawa dan sekitarnya dikuasai Inggris 

2. Semua tentara Belanda menjadi Tawanan Inggris

3. Orang Belanda dapat dijadikan pegawai Inggris.

      Gubernur Jendral pertama Inggris di Hindia Belanda , ditunjuklah Thomas Stamford Raffles ( 1811-1816 ) dan diambillah kebijakan-kebijakan :

1.  Bidang pemerintahan

                - Membagi Pulau Jawa menjadi 18 karesidenan

                - Mengangkat Bupati menjadi pegawai negeri yang digaj

                - Mempraktekan sistem yuri dalam pengadilan seperti di Inggris

                - Melarang adanya perbudakan

                - Membangun pusat pemerintahan di Istana Bogor

2. Bidang perekonomian dan keuangan

- Melaksanakan sistem sewa tanah (Land rente), Tindakan ini didasarkan pada   pendapatan bahwa pemerintah Inggris adalah yang berkuasa atas semua tanah, sehingga penduduk yang menempati tanah wajib membayar pajak.

- Meneruskan usaha yang pernah dilakukan Belanda misalnya penjualan tanah kepada swasta, serta penanaman kopi.

- Melakukan penanaman bebas, melibatkan rakyat ikut serta dalam perdagangan.

- Memonopoli garam agar tidak dipermainkan dalam perdagangan karena sangat penting bagi rakyat.

- Menghapus segala penyerahan wajib dan kerja rodi

Di samping tindakan Raffles di bidang pemerintahaan dan perekonomian/ keuangan tersebut masih ada tindakan lain yang berpegaruh bagi Indonesia? Selain pengusaha, Raffles juga seorang sarjana yang sangat tertarik dengan sejarah dan keadaan alam Indonesia.

- Membangun gedung Harmoni di jalan Majapahit Jakarta  untuk Lembaga Ilmu pengetahuan yang berdiri sejak tahun 1778 bernama Bataviaasch Genootschap

 - Menyusun sejarah Jawa berjudul “Histori of Jawa“ yang terbit tahun 1817. 

 - Namanya diabadikan pada sebuah nama bunga Bangkai raksasa yang ditemukan seorang ahli Botani bernama Arnold di Bengkulu dan Raffles adalah Gubernur Jenderal di daerah tersebut. Tahukah anda nama bunga tersebut?Rafflesia Arnoldi namanya.  

- Isteri Raffles bernama Olivia Marianne merintis pembuatan kebun Raya Bogor.

-Tindakan yang merugikan Indonesia adalah pada masa T.S.Raffles, benda-benda    banyak  purbakala banyak di boyang untuk memperkaya musium Calcutta di India di antaranya prasasti Airlangga tahun 1042 yang sering disebut Batu Calcutta

            Sejarah dan Permasalahan lahir,  dengan adanya Konggres Wina 1814, akibatnya maka masalah sesama bangsa Eropa yang terjadi ditanah jajahan dikeluarkan ” Convensi Of Londom ” yang isinya :

1. Belanda menerima jajahannya kembali yang diberikan kepada Inggris dalam rekapitulasi Tuntang

2.  Inggris memperoleh Tanjung harapan dan sri Langka dari Belanda.

      Pada Tahun 1824 Inggris dan Belanda kembali berunding melalui ” Treaty Of London”  tahun 1824 isinya antara lain menegaskan :

1. Belanda memberikan Malaka kepada Inggris dan sebaliknya Inggris memberikan Bengkulu kepada Belanda.

2. Belanda dapat berkuasa di sebelah selatan garis paralel Singapura sedangkan Inggis di sebelah Utaranya.

Sejak inilah bangsa hindia Belanda ( Indonesia ) menjadi jajahan kembali Bangsa Belanda dan dengan Sejarah  dibawah Gubernur Jendral ” Van Den Bosch ” yang dikenal dengan ” Cultur Stelselnya ”.

 continue ....

 

 

 

 

 

Sabtu, 03 April 2010

Imperialisme Dan Kolonialisme

A. Latar Belakang dan Hello effect 

Sejak abad 5 m , jalur perdagangan darat dikenal dengan " jalur sutera " dan jalur perdagangan laut sangat ramai dilakukan oleh pedagang Islam , China , India , Persia dan Arab dengan memperdagangkan barang - barang yang dibutuhkan di Eropa terutama adalah rempah-rempah.
Setelah terjadinya Perang salib ( 1096-1291 ) , maka muncul kekuatan baru yaitu Turki Usmani yang menguasasi Konstantinopel 1453 M yang membawa akibat besar dalam perdagangan karena jalur laur laut dari Kaspia ke laut Tengah di tutup oleh Turki. Maka inilah faktor utama yang menjadi sebab awal dari bangkitnya bangsa Eropa menunjukkan perubahan hidup yang waktu itu hanya bersemboyan "Momento Mori".
Kondisi diatas telah menyebabkan bangsa Eropa mau tidak mau harus memperbaiki diri sebagai bangsa yang " the dark midle age "yang hanya berjiwa " Momento Mori " intuk menjadi bangsa yang sederajat dengan bangsa diatas dan tidak mau bergantung oleh bangsa lain dalam meningkatkan martabat sebagai bangsa.
Kiranya berkat kaum Borjuis dan Humanis melalui kerja keras , peran serta serta kegigihan yang terus menerus membangkitkan jiwa bangsa eropa untuk mencari ilmu dan bangkit menggali ilmu nenek moyangnya yaitu Yunani dan Romawi kuno yang telah diterjemahkan orang islam
Kaum borjuis dan humanis adalah kaum yang mempunyai jiwa dan semboyan " Carpe diem " yang bertentangan dengan pemikiran sebelumnya, maka berkat kegigihannya itulah bangsa Eropa mulai terjadi pencerahan " aufklarung " yang lambat laun dan pasti bangsa Eropa mengalami masa yang disebut " renaissance ".
Perubahan-perubahan dan pengaruh dari renaissance disegala bidang di Eropa baik dibidang Politik, Ekonomi , Sosial Budaya, Iptek dan Agama ( sebagaimana dalam materi sebelumnya ) adalah merupakan suatu " Hello Effect " atau akibat samping dari kondisi tertekannya ekonomi dan perkembangan yang tidak seimbang jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa dalam perdagangan waktu itu. Dengan demikian Renaissance dan akibatnya di Eropa waktu itu adalah merupakan faktor intern yang menyebabkan bangsa Eropa harus mencoba dan memberanikan diri dengan ilmu serta keberhasilannya untuk menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa secara sendiri-sendiri yang baru kemudian secara bersama-sama. ( dari sinilah awal munculnya Nasionalisme Eropa ) dimana bangsa Eropa saling menunjukkan kehebatannya dan keberhasilannya dengan bangsa Eropa yang lain yang mengarah kepada Imperialisme Kuno , artinya bangsa Eropa berlomba-lomba dan bersaing dengan Bangsa eropa lain dalam hal : Gold , Glory dan Gospel.
Baru kemudian perkembangan Industri-industri , penemuan Ilmu , pemikiran dan keberadaan manusia serta kebutuhannya baik sebagai bangsa ataupun pribadi pengusaha ( kapitalis ) yang tumbuh waktu itu, menyebabkan bangsa Eropa mulai berani untuk menunjukkan Nasionalisme yang Chauvinisme dengan menganggap bangsa lain adalah " Primitif " atau bangsa yang rendah yang perlu dikuasasi dan dibina ( dibinasakan ) demi kejayaan bangsanya secara bersama-sama dengan " mengeksploitasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia". Namun kita harus berfikir dan memahami bahwa Nasionalisme yang Chauvinisme itu dilakukan karena adanya dukungan renaisssance dan akibatnya, tetapi dalam jiwanya yang dalam ada niat lain yang tersembunyi ( reqonquesta, mencari pusat rempah-rempah dan menguasasinya ). Inilah yang kemudian dikenal dalam sejarah Indonesia dengan istilah Imperialisme Modern dan Kolonialisme.
B. Bangsa Eropa Ke Asia

Hello effect dengan niat awal melakukan melakukan suatu misi Ilmu pengetahuan dengan mengadakan penjelajahan samudra, bangsa barat akhirnya berhasil menemukan pusat-pusat perdagangan dan pusat rempah-rempah. Bangsa - bangsa eropa tersebut adalah Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris.

1. Portugis :
- Pangeran Henry "Pelaut" (1394-1460) yang sampai
di pantai Barat Afrika dan mereka menemukan emas di Afrika -1487 

- Bartholomeus Diaz mencapai ujung Afrika Selatan yang disebut Tanjung Harapan.
- Vasco da Gama (1497- 1499) sampai di Goa (India)
2. Spanyol :
Dasar penjelajahan kedua bangsa Portugis dan spanyol tersebut adalah kesepakatan / Perjanjian Thordesillas tahun 1492 Isi perjanjian Thordesillas menetapkan: Portugis berlayar ke Timur dan Spanyol ke Barat masing-masing dari kepulauan Tanjung Verdee yang terletak di sebelah barat Afrika
a. Columbus : melakukan empat kali pelayaran ke Amerika antara tahun 1492-1502 dan menemukan kepulauan Karibia. Sampai ia wafat, pulau-pulau yang pernah didaratinya seperti Haiti, Yamaica, Puerto Rico, Cuba, Deminica dan Hondures diyakininya sebagai India.                

b. Magelhaens ( Magellan ) : Ia berlayar dari Spanyol ke arah barat daya melintasi Samodra Atlantik sampai di ujung selatan Amerika yang disebut selat Magelhaens kemudian menyeberangi Samodra Pasifik dan mendarat di Phillipina tahun 1521 Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan, bahwa :
- Bukti bahwa memang bumi bulat, lain dari yang dkatakan Injil ( datar).
- Samodra Pasifik ternyata demikian luas
- Bumi ini lebih besar dibandingkan dengan yang selama ini dipercaya orang waktu itu.

      Untuk menghindari permusuhan antara kedua negara tersebut, maka diperba haruilah perjanjian Thordesillas menjadi perjanjian Saragosa pada tahun 1521 Isi Perjanjian Saragosa adalah : Daerah kekuasaan dan pelayaran Portugis adalah dari Brazilia ke Timur sampai Halmahera (Maluku ) Spanyol berkuasa atas Mexico ke Barat terus sampai Phillipina
3. Belanda :

Di Eropa Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh Spanyol, Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648, maka oleh Spanyol para pedagang Belanda tidak diijinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Maka para pedagang Belanda kemudian berusaha mencari sendiri pusat rempah-rempah di dunia Timur.
Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi dunia dari perjalanan bangsa Portugis ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut pelayaran Portugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario, Voyage Ofte Schipvert naer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan perjalanan ke Timur, atau Hindia Portugis).
Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal berawak kapal 249 orang mendarat di Banten Kehadiran Belanda di Nusantara mengawali penjajahan di Indonesia ditandai dengan terbentuknya persekutuan Dagang yaitu VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie ) tahun 1602.
4.INGGRIS

Inggris merupakan bangsa Eropa yang paling banyak memiliki daerah jajahan yaitu benua Amerika bagian Utara, Australia, Afrika maupun Asia.
Jajahan bangsa Inggris di Asia terutama adalah India. Semenanjung Malaya. Bangsa Inggris mendirikan perusahaan dagang bernama EIC ( East India Company) pada tahun 1600 yang bermarkas di Calanta India. Pengaruh Inggris di Indonesia berupa pemerintahan Raffles pada tahun 1811-1816.

selamat malam continue ... anambintar@.gmail.com.